Minggu, 13 Oktober 2013

TAPAK LIMAN


Tapak Liman (Elephanthopus scaber) merupakan tanaman terna. Ketinggian tumbuhnya 10 - 80 cm. Batangnya kaku dan bercabang. Akarnya tunggang, daunnya tunggal, berbentuk bulat telur. Tapak liman mempunyai bunga yang mahkotanya berwarna putih sampai ungu kemerahan. Sementara itu, buahnya berambut. Nama Lokal : Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera) Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda), Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura).


Dalam pengobatan, seluruh bagian tanaman bisa dimanfaatkan. Namun, yang paling sering digunakan adalah daunya. Daun tapak liman digunakan sebagai obat batuk, obat sariawan, obat panas dalam, obat diare, obat bisul, obat eksim, obat keputihan, pelembut kulit kaki, obat untuk mengatasi gigitan binatang berbisa, dan obat pembengkakan. Dari penelitian diketahui bahwa tapak liman antara lain mengandung zat antiradang, antijamur, dan antipiretik (penurun panas).

Seluruh bagian tanaman ini terutama daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesterone sehingga dapat sebagai pemacu gairah. Di samping sebagai pembangkit gairah, tanaman ini juga berkhasiat untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran darah, menyembuhkan berbagai jenis radang (termasuk radang rahim alias keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung, beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis.


Sumber : Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar