Jumat, 11 Oktober 2013

MANGKOKAN


Mangkokan (Nothopanax scutellarium) sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Zaman dulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.


Mangkokan memiliki nama lokal mamanukan (Sunda), godong mangkokan (Jawa), lanido, ndalido, ranido, ndari (Roti), ai lohoi, ai laun niwel, daun koin, daun papeda (Ambon), daun koin, daun papeda, memangkokan, pohon mangkok (Sumatera), daun mangkok (Menado), mangko-mangko (Makasar), Goma matari, sawoko (Halmahera), rau paroro (Ternate).

MANFAAT

Dapat digunakan untuk mengobati radang payudara, rambut rontok, sukar kencing, bau badan, luka, Pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI.


Sumber: Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar