Kamis, 10 Oktober 2013

JARAK


Jarak (Ricinus communis) tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai, atau ditanam sebagai komoditi perkebunan, mudah dikembang-biakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Memiliki nama lokal Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke (Madura), gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra), Malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi), Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate), Balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima).


Termasuk tanaman beracun jadi harus hati-hati dalam mengolahnya. Gejala keracunan: sakit kepala, muntah berak, panas, leukositosis, gambaran darah putih bergeser kekiri, produksi kencing terhenti, keringat dingin, kejang-kejang, prostration, meninggal. Kematian dapat terjadi dengan menelan 20 biji jarak pada orang dewasa dan 2 - 7 biji pada anak-anak. Menghilangkan racunnya dilakukan dengan cara memanaskan 100' C atau lebih selama 20 menit atau direbus selama 2 jam.




MANFAAT


Dapat digunakan untuk mengobati kanker rahim, kanker kulit, sulit buang air besar, sulit melahirkan, TBC, bisul, koreng, scabies, infeksi jamur, jerawat, lumpuh otot muka, gatal, batuk, hernia, bengkak, reumatik, tetanus, bronchitis.


Sumber : Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar