Jumat, 11 Oktober 2013

SEPATU SUNGSANG


Kembang sepatu sungsang tidak termasuk Hibiscus rosa-Sinensis, karena berbagai macam perbedaan bentuk bunga dan daunnya. Tanaman ini memiliki nama local kembang wora-wari, kembang lampu, kembang enting-enting. Umumnya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, atau sebagai tanaman pagar di pedesaan.


Menurut kepustakaan, tanaman ini pada tahun 1901 dimasukkan ke Taiwan. Asalnya, mungkin dari Afrika tropis. Perdu tegak, tinggi 2-4 m, cabang bagian atas umumnya menggantung, Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 2-12 cm, lebar 1-7,5 cm, tumbuh berjejal diujung ranting.

Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun, letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm, mahkota bunga malekuk ke atas. Mahkota bunga bentuknya khas, bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, berkesan compang-camping, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjangnya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.


MANFAAT

Daun kembang sepatu sungsang dapat digunakan untuk mengobati penyakit bisul.


Sumber : Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar