Sabtu, 11 Mei 2013

KELOR

Tanaman kelor merupakan perdu dengan tinggi sampai 10 meter, berbatang lunak dan rapuh, dengan daun sebesar ujung jari berbentuk bulat telur dan tersusun majemuk. Tanaman ini berbunga sepanjang tahun berwarna putih, buah besisi segitiga dengan panjang sekitar 30 cm, tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut.




Menurut sejarahnya, tanaman kelor atau marongghi (Moringa oleifera), berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India, kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya sampai ke Benua Afrika dan Asia-Barat.Bahkan, di beberapa negara di Afrika, seperti di Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, dan Kenya, sekarang mulai dikembangkan pula di Arab Saudi dan Israel, menjadi bagian untuk program pemulihan tanah kering dan gersang, karena sifat dari tanaman ini mudah tumbuh pada tanah kering ataupun gersang, dan kalau sudah tumbuh maka lahan di sekitarnya akan dapat ditumbuhi oleh tanaman lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya pertumbuhan tanaman lain akan cepat terjadi.

MANFAAT

Daun dan buah kelor yang masih muda biasa disayur di Bali, sayur kelor ini sangat sering dijumpai terutama di lingkungan pedesaan, semenjak jaman dahulu tanaman kelor ini tidak saja dijadikan sebagai sayur, melainkan juga sebagai tanaman obat. Misalnya jika ada luka memar karena terkena benda tumpul, maka daun kelor ditumbuk halus kemudian dibalurkan pada luka memar tersebut dan hasilnya cepat sembuh.

Manfaat lain tanaman kelor adalah sebagai bahan berkhasiat obat di kawasan tersebut adalah bahwa akarnya sangat baik untuk pengobatan malaria, mengurangi rasa sakit, penurun tekanan darah tinggi, dan sebagainya, sedang daunnya untuk penurun tekanan darah tinggi, diare, diabetes melitus (kencing manis), dan penyakit jantung.

PENANAMAN 

Penanaman kelor yang paling umum cukup dengan cara stek batang tua atau cukup tua, yang langsung ditancapkan ke dalam tanah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar